Reklame

Sabtu, 06 November 2010

Panser Anak Negeri


Panser Anoa 6x6 produksi Pindad (photo : Defense Studies)

Pindad Kewalahan Layani Permintaan
PT Pindad (Persero) kesulitan melayani tingginya permintaan senjata dari berbagai Negara akibat terbatasnya kemampuan produksi. Jenis senjata yang ramai pesanan tersebut adalah Panser jenis Anoa 6×6 bahkan harus inden karena jumlah pesananya mencapai ratusan unit.

“Termasuk pesanan dari Indonesia yang mencapai 150 unit yang baru bisa terealisasikan seluruhnya tahun depan,” kata Pramadya Wisnu W, sales marketing manager PT Pindad di arena pameran Trade Expo Indonesia 2009 di Jakarta International Expo (JIExpo) Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran, kemarin (29/10).

Pesanan panser senilai Rp 9 miliar per unit itu terbanyak datang dari Kerjaan Oman yang melakukan pengadaan panser sebanyak 200 unit untuk keperluan penjagaan ladang minyaknya. “Panser pesanan itu direncanakan untuk menjaga sumur minyak yang ada dinegaranya,” jelas Pramadya.



Panser amfibi 4x4 produksi Pindad (photo : Tomoyuki Hirase-Kaskus Militer)

Banyaknya pesanan dari kerajaan Oman tersebut, mengakibatkan Pindad dan suplier merencanakan untuk memproduksi secara bertahap selama 4 tahun kedepan. Sekedar diketahui, panser produksi Pindad memiliki kemampuan daya angkut sebanyak 12 orang dengan spesifikasi teknisnya sudah teruji di kondisi negara gurun seperti Lebanon oleh pasukan perdamaian PBB.

“PBB sudah menggunakan kendaraan ini sejak awal 2009 di Lebanon sebanyak 8 unit,” jelasnya. Panser ini mulai menjelajah ke pasar ekspor di tahun 2009 karena sudah memenuhi standar Nato di level III. Artinya tingkat ketahanan dari serangan lebih baik dari level II yang di produksi di China dan India. “Hanya peluru tertentu yang bisa menembusnya dan itupun dari jarak dekat,” jelas Pramadya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar