Reklame

Sabtu, 06 November 2010

Indonesia Akan Segera Produksi Roket







Waykanan: Dalam jangka waktu selama empat tahun ke depan Indonesia akan memiliki 500 roket sebagai pertahanan negara. "Insya Allah, nanti pada tahun 2014 paling sedikit ada 500 roket R-Han 122 yang akan masuk dalam jajaran pertahanan kita karena ini merupakan hasil karya anak negeri selama enam tahun," kata Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro di Waytuba, Waykanan, Lampung, Sabtu (6/11).

R-Han 122, lanjut Menhan, berfungsi sebagai senjata yang berdaya ledak optimal dengan sasaran darat ke darat dengan jarak tembak antara 11 sampai dengan 14 kilometer. Senjata itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Alutsista TNI yang selama ini masih tergantung pada luar negeri.

"Selama ini Alustsista kita dibeli dari Amerika, namun karena kita sudah memiliki roket sendiri yang selama ini hanya diaplikasikan untuk kepentingan ilmiah atau sipil, di antaranya penginderaan jarak jauh, penelitian atmosfer, pemantauan cuaca atau peluncuran satelit, diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin, terlebih merupakan industri dalam negeri," ujar Menhan.

R-Han 122, kata Menhan, merupakan hasil kerja keras selama enam tahun. Tiga tahun pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh intitusi LAPAN, Pindad, PT Dirgantara Indonesia, Kementerian Pertahanan, dan Menristek. "Pada tiga tahun selanjutnya telah dikolaborasikan," ujarnya.

Kebijakan pembangunan sarana pertahanan, lanjut Menhan, merupakan bagian terpadu dari kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan kondisi geografi, demografi, sumber kekayaan alam buatan, dan kemampuan anggaran negara. "Indonesia sebagai kepulauan yang luas membutuhkan sistem pertahanan yang lebih baik untuk mempertahankan wilayahnya," tegasnya.
Selain itu juga, lanjut Menhan, kebutuhan peralatan pertahanan dalam menghadapi era globalisasi semakin meningkat dan kompleks jenisnya sehingga memerlukan peningkatan fasilitas Alutsista penunjang. "Alustita penunjang di antaranya adalah `prototype warhead` dan `impact fuze` pada roket caliber 122 milimeter yang perlu diintegrasikan sebagai Alutsista pertahanan," katanya.

Terkait daya jual R-Han 122, kata Menhan, tentu sangat memungkinkan jika teruji bagus sebagaimanan Anoa yang dibeli oleh Malaysia. "Anoa bisa kita jual ke Malaysia karena sudah kita pakai di Lebanon dan teruji bagus serta didukung oleh PBB," ujarnya.(ANT/SHA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar